Hiccupop, Permen Lolipop untuk Atasi Cegukan

Diposting oleh Unknown on Kamis, 10 Mei 2012


img
(Foto: thinkstock)
Connecticut, AS, Cegukan bisa dialami semua orang. Meski tidak mematikan, namun kondisi ini bisa menjengkelkan dan terkadang menngganggu aktivitas. Karena mengalami cegukan yang tak kunjung sembuh, seorang anak usia 13 tahun berhasil menemukan lolipop yang bisa menghentikan cegukan.

Biasanya untuk menghentikan cegukan, orang akan mencoba untuk minum air atau membuat kaget si penderita. Tapi Mallory Kievman, gadis manis yang baru berusia 13 tahun ini menemukan cara asyik menghentikan cegukan, yaitu dengan lolipop yang ia beri nama 'Hiccupop' (hiccup-stopping lollipop).

Pencarian Mallory untuk menemukan obat ajaib ini bermula saat ia mengalami cegukan selama musim panas tahun 2010. Ia sudah mencoba berbagai cara untuk menghentikan cegukannya, seperti dengan minum air asin, membuat dirinya muntah, makan sesendok gula, minum jus acar dan minum air dengan cara terbalik.

Tak satupun cara-cara itu berhasil membuat cegukannya berhenti. Tetapi gadis muda yang ambisius itu bertekad untuk menemukan obat yang nyata bagi masalah yang mengganggu manusia ini.

Hampir dua tahun ia melakukan percobaan dan ada 100 obat tradisional yang telah dicobanya. Mallory akhirnya menemukan obat Hiccupop, lolipop ajaib yang bisa menghentikan cegukannya.

Untuk menemukan Hiccupop, Mallory mengembangkan dan mencoba produk ini dalam keluarganya di Manchester, Connecticut, AS. Ia menggunakan bahan-bahan yang ada di dapurnya dan menggabungkan tiga obat favorit, yaitu lolipop, cuka sari apel dan gula.

"Ini memicu serangkaian saraf di tenggorokan dan mulut yang bertanggung jawab untuk busur refleks cegukan. Pada dasarnya menstimulasi saraf berlebihan dan menghentikan sinyal cegukan," ujar Mallory, seperti dilansir Medindia, Kamis (10/5/2012).

Kini Mallory pun memimpin sebuah tim mahasiswa dari University of Connecticut untuk membangun sebuah perusahaan yang dapat membawa penemuannya, Hiccupop, ke pasaran pada musim panas ini.



detikHealth

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar