Trik Anggota DPR Belanja di Belanda

Diposting oleh Unknown on Kamis, 24 Mei 2012



Den Haag - Agenda kunjungan maksimalis dan jam buka toko ala Belanda yang minimalis rupanya tak menghadang semangat belanja anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Tas-tas hasil belanja menambah berat bagasi yang juga menampung buku dan makalah hasil studi banding. 

Anggota DPR yang tergabung dalam Badan Akuntabilitas Keuangan Negara bertandang ke Den Haag pada hari Senin, 21 Mei 2012, hingga Rabu, 23 Mei 2012. Selama tiga hari, acara berlangsung dari pukul 10 pagi hingga jam 5 petang. Padahal, tak seperti mal-mal di Indonesia, toko-toko di negeri bekas penjajah itu tutup pukul 6 sore. Artinya, waktu belanja mereka tak berlimpah. Namun, memang banyak jalan menuju Roma, tak habis pula cara menuju belanja. 

Hari Selasa, 22 Mei 2012, setelah makan siang hidangan Indonesia di Restoran Garoeda, delegasi berjalan kaki ke Kementerian Keuangan. Tak dinyana, ada toko sepatu Zerba Italia di salah satu sisi. Mampirlah mereka ke sana. Harga tiap pasang sepatu tak ada yang kurang dari 200 euro (Rp 2,3 juta). Politikus Partai Demokrat, Yahya Secawiria, sukses mendapat sepasang sepatu kulit warna hitam. Sedangkan legislator Partai Gerindra, Sumarjati Arjoso, membeli dua pasang. "Ada yang minta dioleh-olehi sepatu," ucapnya.

Seusai kunjungan ke Kementerian Keuangan, giliran politikus Partai Golkar, Kamaruddin Sjam, yang bertandang ke Zerba Italia. Ia keluar toko dengan muka berseri-seri sembari menenteng tas berisi dua pasang sepatu. Esoknya, ia memilih tak ikut tur keliling parlemen Belanda demi mencari koper. Hasilnya ialah koper Samsonite seharga setidaknya 150 euro (Rp 1,7 juta). 

Yahya tetap ikut tur berkeliling parlemen, namun beberapa kali minta turnya dipercepat. Begitu tur rampung, dia langsung berjalan kaki menuju pusat pertokoan. Selembar kaus olahraga merek Puma didapat di gerai pertama. Dari toko berikutnya, meski mencari baju untuk bermain golf, ia malah kepincut membeli arloji bermerek Diesel. Jam tahan air berdiameter sekitar 5 sentimeter itu dibanderol harga 350 euro (Rp 4,1 juta).

"Jam, kacamata, dan sepatu, memang kelemahan saya," ucapnya sembari melepas arloji Burberry saat mencoba jam tangan barunya.

Tak lama kemudian, dia baru teringat, belum sempat membeli cendera mata khas Belanda untuk sanak saudara. "Mungkin nanti saya beli di (bandara) Schiphol saja."



via Tempo Online

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar