Ponari, bocah asal Jombang, Jawa Timur yang pernah dijuluki si dukun cilik sejuta pasien tidak lulus pada ujian nasional (UN) tingkat sekolah dasar (SD) tahun ini. Pasalnya, SDN Balongsari 1, Megaluh, tempat Ponari bersekolah tidak memasukkan nama bocah ini sebagai peserta UN.
Alasannya, Ponari malas belajar dan sering tidak masuk sekolah. Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Megaluh Sugeng, Rabu (9/4 menuturkan sesuai datang yang masuk bocah bernama lengkap Muhammad Ponari Rohmatullah tercatat sering tidak masuk selama setahun terakhir.
Menurut dia tindakan tegas tidak memasukkan Ponari yang bernomor induk 13-141-001-8 sebagai peserta UN sudah sesuai prosedur. Bukan itu saja, dengan alasan sering tidak masuk, anak pasangan Kamsin dan Mukaromah ini juga tidak masuk daftar nominasi sementara yang masih bisa diikutkan UN.
Menurut Sugeng pihaknya bersama sekolah sudah berusaha membujuk si dukun cilik ini bersekolah agar bisa mengikuti UN. "Kita sudah berusaha tapi yang bersangkutan tidak mau, mau gimana lagi," imbuh Sugeng.
Dari laporan yang masuk, saat berada di kelas Ponari disebut lebih suka bermain telepon genggam dari pada memperhatikan pelajaran yang diajarkan guru.
Nama Ponari sempat menggegerkan publik di Tanah air pada 2009 lalu. Sebuah batu kecil yang diperolehnya dari mimpi sang nenek diyakini berkekuatan magis. Batu ini digunakan untuk mengobati para pasien yang makin lama makin banyak mendengar kebolehan Ponari mengobati pasien dengan media batu ajaib itu.
Selama lebih sebulan, puluhan ribu pasien tiap hari mendatangi rumah dukun cilik ini. Mereka harus antre berdesakan untuk mendapatkan air ajaib setelah dicelup batu milik Ponari. Membludaknya pengunjung sempat membawa tragedi. Sebanyak 5 pengunjung tewas akibat kehabisan nafas dan terinjak dalam lautan massa.
Alasannya, Ponari malas belajar dan sering tidak masuk sekolah. Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Megaluh Sugeng, Rabu (9/4 menuturkan sesuai datang yang masuk bocah bernama lengkap Muhammad Ponari Rohmatullah tercatat sering tidak masuk selama setahun terakhir.
Menurut dia tindakan tegas tidak memasukkan Ponari yang bernomor induk 13-141-001-8 sebagai peserta UN sudah sesuai prosedur. Bukan itu saja, dengan alasan sering tidak masuk, anak pasangan Kamsin dan Mukaromah ini juga tidak masuk daftar nominasi sementara yang masih bisa diikutkan UN.
Menurut Sugeng pihaknya bersama sekolah sudah berusaha membujuk si dukun cilik ini bersekolah agar bisa mengikuti UN. "Kita sudah berusaha tapi yang bersangkutan tidak mau, mau gimana lagi," imbuh Sugeng.
Dari laporan yang masuk, saat berada di kelas Ponari disebut lebih suka bermain telepon genggam dari pada memperhatikan pelajaran yang diajarkan guru.
Nama Ponari sempat menggegerkan publik di Tanah air pada 2009 lalu. Sebuah batu kecil yang diperolehnya dari mimpi sang nenek diyakini berkekuatan magis. Batu ini digunakan untuk mengobati para pasien yang makin lama makin banyak mendengar kebolehan Ponari mengobati pasien dengan media batu ajaib itu.
Selama lebih sebulan, puluhan ribu pasien tiap hari mendatangi rumah dukun cilik ini. Mereka harus antre berdesakan untuk mendapatkan air ajaib setelah dicelup batu milik Ponari. Membludaknya pengunjung sempat membawa tragedi. Sebanyak 5 pengunjung tewas akibat kehabisan nafas dan terinjak dalam lautan massa.
[ sumber ]
4.5
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar