Tampilkan postingan dengan label Budiyono - Kriya Tektil untuk SMK Jilid 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budiyono - Kriya Tektil untuk SMK Jilid 3. Tampilkan semua postingan

5 Langkah Proses Membuat Tenunan Sendiri

Diposting oleh Unknown on Senin, 18 Maret 2013

5 Langkah Proses Membuat Tenunan Sendiri ini adalah salah satu bahasan dalam Buku Karya Budiyono dkk yang berjudul Kriya Tektil untuk SMK Jilid 3.
Buku ini termasuk koleksi bse (buku sekolah elektronik kemdiknas RI) yang dapat didownload secara Gratis.
Inilah ke 5 Langkah Proses Membuat Tenunan Sendiri tersebut :

Penghanian  Penyucukan
  Penghanian               Penyucukan

Penyetelan  Penenunan
Penyetelan             Penenunan 

Finishing
            
Hasil Jadi Tenun

Untuk tujuan agar siswa mengerti dan paham tentang proses membuat tenun, buku ini baik sebagai buku pegangan.
Tetapi sayang sekali buku ini tidak membahas dimensi Ekonomi, Sosial dan Budaya dari Pengrajin Tenun sendiri.

Dari sisi ekonomi, Kenyataan yang terjadi di lapangan, masyarakat yang ahli dalam menenun atau pengrajin tenun kini hanya dapat menjual tenaganya saja dalam menenun. 
Pengrajin tenun tidak dapat menjual hasil karyanya sebab telah dikuasai oleh para pemilik modal. 
Inilah potret dari ekonomi kapitalis sehingga pengrajin tenun berlaku sebagai buruh tenun. 
Kenapa disebut buruh tenun? Hal ini karena pengrajin mendapatkan bahan baku mulai dari benang, pewarna dan bahan lainnya dari pemilik modal. Pengrajin tenun akan menenun jika ada pesanan dari pemilik modal dengan bahan-bahan yang sudah disediakan pemilik modal. Pengrajin tenun hanya dihargai dari tenaga yang ia keluarkan dalam menenun.

Dari sisi Budaya, tenun sebagai karya seni tidak dapat berkembang di masyarakat. Hal ini terjadi karena pengrajin tenun hanya menenun berdasarkan pesanan dari pemilik modal. Jika tidak ada pesanan maka pengrajin tenun menganggur. Sungguh ironi memang keahlian yang mereka miliki tidak mampu dikembangkan untuk menghasilkan karya seni yang tinggi. Tenunan dengan motif maupun ragam tidak banyak mengalami perkembangan.

Dari sisi Sosial, karena hasil tenunan tidak bisa menjanjikan dari sisi penghasilan maka generasi penerus penghrajin tenun sulit didapatkan. Secara sosial, daerah pengrajin tenun lama kelamaan akan hilang. 

Hal ini terjadi sebagaimana pengrajin tenun sarung di daerah Wanarejan Kec. Taman Kab. Pemalang Prop. Jawa Tengah. yang dulu terkenal dengan sarung yang Adem (sejuk kalau dipakai) yang masih menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). 

Realita yang terjadi di daerah Wanarejan Kec. Taman Kab. Pemalang Prop. Jawa Tengah disamping tidak adanya Sekolah Tektils Petrtenunan (yang ada di Kab. Pemalang adalah SMK Texmaco - Sekolah tektil Modern), juga disebabkan oleh buku pegangan siswa yang belum bisa menyentuh kebutuhan masyarakat.

Inilah potret dunia pendidikan di Indonesia yang hanya membahas sesuatu secara parsial, sehingga produk yang dihasilkan tidak bisa menjawab permasalahan di lapangan.

Bagaimana Pendapat teman-teman apakah potret pendidikan di daerah teman-teman juga sama?
More about5 Langkah Proses Membuat Tenunan Sendiri

Tekstil Struktur - Tenun

Diposting oleh Unknown on Kamis, 18 Oktober 2012

Tekstil Struktur

F. Tenun

1. Deskripsi tenun
1.1. Pengertian
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan azas (prinsip) yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.

1.2. Jenis-jenis tenunan
1.2.1. Tenunan polos
Tenunan polos merupakan corak tenun yang paling sederhana, yaitu masing-masing dengan sebuah benang lusi dan benang pakan naik turun bergantian dan saling menyilang. ATBM atau mesin yang digunakan untuk tenun polos dapat menggunakan semua mesin berapapun jumlah gun atau kamrannya.
Tenunan Polos
1.2.2. Tenunan kepar
Benang pakan menyilang di bawah benang lusi, silih berganti. Pada tenun kepar titik pertemuan antara lusi dan pakan berjalan miring pada tenunannya. ATBM atau mesin yang digunakan untuk tenun kepar adalah yang memiliki minimal 3 (tiga) gun/kamran
Tenunan kepar


1.2.3. Tenunan satin
Tenunan SatinPada tenunan satin , titik temu antara benang lusi dan pakan dibuat sedikit mungkin dan lagi pula titik temu harus dihamburkan dan dibuka terus menerus sehingga seolah-olah hanya benang lusi saja atau benang pakan saja yang mengapung di atas permukaan kain. Tenunan pada benang lusi dinamakan satin pakan. ATBM atau mesin yang digunakan untuk tenun satin adalah yang memiliki minimal 5 (lima) gun/kamran. 
Pada dasarnya proses pembuatan tenun polos, kepar, dan satin hampir sama, yaitu dari pemilihan bahan, penghanian, penyucukan, penyetelan (pemasangan benang lusi pada boom, penggulungan, pengikatan) dan penenunan. Perbedaan terjadi dalam proses penyucukan, yaitu disesuaikan dengan bentuk anyaman atau konstruksi dari tenunannya. Perbedaan dalam pembuatannya juga disesuaikan dengan jumlah gun/kamran yang tersedia pada mesin. Untuk tenun polos dapat menggunakan berapapun jumlah gun, tenun kepar minimal 3 (tiga) gun/kamran, dan tenun satin minimal 5 (lima) gun/kamran. Demikian juga dengan injakan/tarikan pedalnya. Untuk tenun polos, tarik/injak 1(satu) tinggal 1(satu). Untuk tenun kepar, tarik/injak 1 (satu) tinggal 2 (dua) atau 3 (tiga), dan tenun satin, tarik/injak 1 (satu) tinggal 4 (empat) atau 5 (lima).

Perbedaan Tenunan Polos, Satin dan Kepar

      Menghani merupakan suatu cara yang digunakan untuk persiapan pemasangan benang lusi pada mesin. Adapun alat yang digunakan bermacam-macam. Caranya: benang diatur dan diulur pada alat penghani, panjangnya sesuaikan dengan kebutuhan, pada salah satu sisi alat hani dibuat persilangan benang untuk memudahkan memasukkan benang pada gun. Setiap 10 (sepuluh) kali putaran diberi tanda tali untuk memudahkan penghitungan jumlah benang lusi yang dibutuhkan. Setelah jumlah benang yang dibutuhkan selesai dihani, ikatlah persilangan tadi agar tidak mudah lepas dan menjadi patokan untuk memudahkan pemasangan pada gun.
More aboutTekstil Struktur - Tenun

2. Contoh Produk Tenun

Diposting oleh Unknown

Syal 
Keset, Celemek dan Cempal
Sarung Bantal
More about2. Contoh Produk Tenun

3. Alat Tenun

Diposting oleh Unknown

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM): untuk membuat benda dengan proses tenun
Teropong pipih:
untuk mengisi benang pakan.






Hani: untuk menghani benang
sebelum ditenun





Raddle: untuk memisahkan benang
lungsi saat akan dimasukkan ke
gun atau sisir









Gunting: untuk memotong benang
atau bahan tenun




Pengait/penyucuk: untuk menarik
benang saat pemasangan pada gun
dan sisir




Meteran: untuk menandai atau
megukur panjang pendeknya benda
yang dibuat
More about3. Alat Tenun

4. Bahan Tenun

Diposting oleh Unknown

Benang KatunBenang Katun
Tali Serat agelTali Serat agel
Eceng GondokEceng Gondok
MendongMendong
Gajih agel, Benang akrilik dan Akar wangi
Bahan tenun
Gajih agel, Benang akrilik dan Akar wangi









































.
More about4. Bahan Tenun

5. Proses pembuatan produk tenun - Membuat Taplak Meja

Diposting oleh Unknown

5. Proses pembuatan produk tenun

5.1. Membuat taplak meja
Persiapan
Bahan dan alat
• Benang katun untuk lusi dan pakan
• Peralatan untuk keperluan menenun

Gambar kerja
Proses kerja
Penghanian
Penenunan
Penyelesaian akhir (finishing)
Hasil Jadi 
More about5. Proses pembuatan produk tenun - Membuat Taplak Meja

Penghanian

Diposting oleh Unknown

Tempatkan alat hani pada dinding atau di atas meja, tentukan ukuran panjang lusi yaitu sepanjang 170 cm dengan menggunakan benang warna yang berbeda dengan benang lusi sebagai mal/contoh ukuran. Pasang benang tersebut pada pasak-pasak sesuai ukuran yang dikehendaki. Buat silangan antara dua bagian pasak.
Membuat Silangan
Ambil benang TC no 6, ikatkan pada pasak pertama dan ikuti langkah benang mal tersebut.
Memasang Benang TC
Tarik benang tersebut mengikuti mal dan terus diulang-ulang hingga mencapai jumlah yang ditentukan 216 helai, sesuai nomor sisir tenun yang dipergunakan yaitu no 12.
Jumlah Benang sesuai yang ditentukan
Pada setiap helai ke sepuluh dan setiap kelipatan sepuluh diberi tanda dengan benang yang berbeda warna agar memudahkan penghitungan
Menghitung benang TC 6
Ikat persilangan rangkaian benang, untuk mempermudah penyucukan
Mengikat Benang TC
Lepas rangkaian benang dari alat hani
Melepas Rangkaian Benang
Gulung benang dan rangkaikan dengan bentuk rantai untuk memudahkan pemasangannya pada mesin
Menggulung Benang
Tempatkan benang hanian pada bagian belakang mesin dan masukkan bagian gulungan akhir pada stik penggulung/stik boom.
Memasukkan gulungan benang
More aboutPenghanian

Penyucukan

Diposting oleh Unknown

• Siapkan dan pasang dua (2) buah stik kayu/bambu untuk memisahkan silangan benang lusi, kemudian ikatkan pada mesin
• Lepaskan benang ikatan silangan
• Pasang dan ikat raddle (pemisah benang) pada mesin
Memasang Raddle
Atur dan masukkan benang lusi pada raddle sesuai dengan urutan silangannya
Memasukkan benang pada raddle
Periksa apakah pemasangan benang sudah benar
Memeriksa Pemasangan benang
Menggulung benang lusi pada bum lusi
Menggulung benang
Beri pelapis kertas tebal atau stik kayu pada rol penggulung benang agar hasil tenunan rata
Mamasang kertas tebal
Masukkan benang satu persatu ke mata gun sesuai dengan desain atau urut gun/kamran : 1, 2, 3, 4. Pada jumlah tertentu hasil tadi ditali hidup agar memudahkan dalam pelaksanaan memasukan benang pada sisir.
Menyucuk pada Gun
Dengan dimulai dari tengah, masukkan benang lusi satu persatu pada sisir/suri yang berukuran 1/12 (1 inchi berisi 12 lubang)
Menucuk pada Sisir
More aboutPenyucukan

Penyetelan

Diposting oleh Unknown

Ikat ujung benang lusi pada stik penggulung kain dengan ikat tali hidup
Mengikat Benang Lusi
Kencangkan tali dan gulung benang agar rata
Mengencangkan Tali
Pastikan hasil pemasangan benang lusi rata dan ketegangan yang sama
Memeriksa ketegangan benang
More aboutPenyetelan

Penenunan

Diposting oleh Unknown

• Siapkan dan buat benang pakan dengan cara menggulung pada teropong pipih
Menggulung benang pakan
• Duduklah di atas kursi dengan posisi menghadap alat tenun
• Dengan tangan kanan, pegang sisir dengan posisi di tengah-tengah atas tepi kanan-kiri
Memegang Sisir
Injak pedal dengan menggunakan kaki kanan dan kiri untuk menaikkan gun agar benang lusi naik dan membuka
Menginjak Pedal
Bukalah mulut lusi, isilah dengan kayu stik atau benang tebal sepanjang benang lusi bergantian 3 sampai 5 kali.
Membuka mulut Lusi
Masukkan benang pakan melalui mulut lusi yang telah membuka
Memasukkan benang pakan
Tarik sisir dengan dua (2) tangan agak keras/ditekan agar benang bisa merapat dengan sempurna
Menarik sisir
Dengan menginjak pedal bergantian kaki kiri dan kanan sesuai dengan motif kepar, yaitu berurutan 1, 2, 3, dan 4 atau 1 dan 2, 2 dan 3, 3 dan 4, 4 dan 1 dan seterusnya bergantian. Atau motif tenun polos, yaitu 1 dan 2, ganti 3 dan 4, atau 1 dan 3, ganti 2 dan 4. Lakukan terus menerus sesuai dengan benda yang dibuat.
Menenun
More aboutPenenunan

Penyelesaian akhir (finishing)

Diposting oleh Unknown

• Setelah selesai, potong dengan gunting
Menggunting bagian atas
• Simpul dengan dengan dililit atau diikat
Membuat Simpul
Hasil Jadi 
Taplak Meja
More aboutPenyelesaian akhir (finishing)