Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif untuk meningkatkan daya jangkau dan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil, baik di seluruh nusantara maupun di berbagai belahan dunia. Sistem Pembelajaran UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modulBuku Materi Pokok, Bahan Ajar Cetak ) maupun non-cetak (audio/video, komputer/Internet, siaran radio dan televisi). Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat menuntut kita untuk terus meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang menunjang produktivitas. Namun, keterbatasan tempat dan waktu menjadi kendala utama bagi banyak orang dalam mengembangkan diri dan meningkatkan k Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat dari pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sangat luas kepada semua warga negara Indonesia, baik yang baru lulus SLTA maupun yang sudah bekerja untuk mengikuti pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, umur, dan tempat tinggal mereka. Sistem pembelajaran UT memungkinkan belajar yang fleksibel kepada mereka yang tidak memperoleh kesempatan mengikuti sistem pendidikan tinggi tatap muka.
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat di pelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui Internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi atau bantuan tutorial kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJUnit Program Belajar Jarak Jauh, unit pelaksana teknis UT di daerah -UT) setempat.
Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efisien. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efisien, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efektif, Mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus siap untuk belajar secara mandiri.
A. TUJUAN PENDIRIAN UT
UT didirikan dengan tujuan:
1. memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun tempat tinggalnya, untuk mempeoleh pendidikan tinggi;
2. memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka;
3. mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
B. SISTEM KREDIT SEMESTER
UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan sistem kredit semester untuk menetapkan beban studi mahasiswa tiap semester. Dalam sistem kredit semester, beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan satuan kredit semester (sksSatuan Kredit Semester ). Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks . Satu semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.
Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas dan satu jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga dalam satu semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Untuk menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96 jam per semester.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks). Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (di rumah, melalui kelompok belajar, dan tutorial).
Khusus untuk UT, satu sks disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri atas 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman bergantung pada jenis mata kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan membaca dan memahami rata-rata mahasiswa adalah 5-6 halaman per jam hingga untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks diperlukan waktu sekitar 75 jam (360-450 halaman dibagi 5-6 halaman). Apabila satu semester mempunyai waktu 16 minggu, maka waktu yang diperlukan untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks adalah 75 jam dibagi 16 minggu, atau kurang lebih 5 jam per minggu. Misalnya, mahasiswa mengambil 15 sks/semester, maka yang bersangkutan harus mengalokasikan waktu belajar sebanyak 15 sks dibagi 3 sks kali 5 jam = 25 jam per minggu atau kira-kira 5 jam per hari (1 minggu dihitung 5 hari belajar).
Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing.
C. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan tinggi negeri dan sejumlah perguruan tinggi swasta serta instansi yang relevan yang ada di Indonesia. Di setiap provinsi atau kabupaten/kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit layanan UT yang disebut UPBJJ-UT. Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan bahan ajar, bahan ujian, pelaksanaan tutorial, pratek/praktikum, dan ujian.
Untuk memberikan layanan pendidikan secara optimal kepada mahasiswa yang tersebar diseluruh penjuru tanah air dan di luar negeri, UT bekerja sama dengan instansi lain seperti Bank BRI, Bank BTN, Bank Mandiri, Televisi Republik Indonesia (TVRI), Q-Chennel, TV-Edukasi, Radio Republik Indonesia (RRI), Radio Siaran Pemerintah Daerah, Radio Siaran Swasta Niaga, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia), Atase Pendidikan KBRI, Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Daerah, Arsip Nasional, PT OVIS Sendnsave, Koperasi Karunika, dan PT Pos Indonesia.
UT juga bekerja sama dengan instansi-instansi yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, baik instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. Mereka dapat mengikuti program yang ada di UT atau memesan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. UT selama ini telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru SD dan guru Anak Usia Dini melalui program yang dikenal sebagai program Pendidikan Guru Pendidikan Dasar (PendasPendidikan Dasar ). Selain itu UT juga telah mendapat kepercayaan untuk meningkatkan kualitas SDM antara lain dari ANRI, KPN, TNI, Bank BRI, Bank BNI, PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara, Departemen Pertanian, Sekretariat Wakil Presiden, Pemerintah Kota/Kabupaten, Pondok Pesantren dan beberapa instansi lainnya.
VISI:
Pada tahun 2021, UTUniversitas Terbuka menjadi institusi PTTJJPendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi dan dalam penyelenggaraan, pengembangan, dan penyebaran informasi PTTJJ.
MISI:
Melalui Keppres Nomor 41 Tahun 1984, pada prinsipnya masih tetap menjadi misi utama UT. Namun, selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan perkembangan lingkungan strategis, rumusan misi UT disempurnakan menjadi sebagai berikut.
Profil Pimpinan
Rektor
Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D
Salah seorang dari dua rektor wanita di seluruh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia adalah Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D. Rektor Universitas Terbuka (UTUniversitas Terbuka ). Wanita bertubuh mungil berparas ayu ini adalah Rektor wanita pertama di UT. Di usianya yang masih cukup belia, wanita kelahiran Sukabumi, 1 April 1962 ini sudah menjadi Professor, dan merintis karirnya di UT sejak tahun 1985. Ketika itu, beliau baru lulus dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan ditawari membantu UT langsung Rektor UT saat itu, yaitu Bapak Setijadi. Walaupun pada awalnya hanya ingin bekerja di UT untuk sementara, namun akhirnya beliau mendedikasikan waktu dan karirnya untuk mengabdi di UT hingga sekarang. Ketetapan untuk tetap bekerja di UT dipicu oleh tawaran untuk melanjutkan kuliah S2 di Simon Fraser University, kanada. Seiring dengan segudang prestasi yang telah dicapainya maka beliau semakin memantapkan kiprahnya di UT sampai sekarang.
Pembantu Rektor I
Dr Yuni Tri Hewindati
Sebagai Pembantu Rektor I Universitas Terbuka (UTUniversitas Terbuka ), Dr Yuni Tri Hewindati, termasuk sosok energik dan disiplin. Ia tercatat sebagai karyawan UT sejak tahun 1985 dan menjadi pegawai negeri sipil tahun 1986. Kiprahnya di UT saat itu, diakuinya masih dalam taraf meraba-raba. Artinya, ia belum paham betul mengenai konsep pendidikan jarak jauh dan sistem belajarnya. Hingga akhirnya, setelah ia dan institusi yang dicintainya ini menata diri, akhirnya mulai dipahamilah konsep tersebut. Menurutnya, saat ini UT sudah sangat bagus dan ia menyukai tantangan yang ada UT ini. Perkembangan UT pun diikutinya secara baik hingga akhirnya ia dipercaya mengelola Program Studi Biologi, Pembantu Dekan I, dan Dekan pada FMIPAFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UT.
Pembantu Rektor II
Wanita cantik berkerudung dengan tahi lalat manis dikanan ini bernama Ir. Nadia Sri Damajanti, M.Ed, M.Si. beliau menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan atau Pembantu Rektor II (PR-II) Universitas Terbuka. Setelah lulus dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengaku mendapat tawaran langsung untuk bekerja di UT oleh rekan pada masa kuliah yang lulusnya bersamaan dengannya dan tidak lain adalah Rektor Universitas Terbuka kini yaitu Prof. Ir. Tian Belawati M.Ed., Ph.D. Melihat dan mendengar ajakan dari rekannya, Fresh Graduate IPB ini langsung mengambil kesempatan ini karena tawaran yang datang tepat disaat Ia sedang membuat dan mengirim lamaran ke berbagai Instansi dan perusahaan.
Pembantu Rektor IV
Bagi kalangan warga UT Pusat, siapa yang tidak mengenal sosok pria yang ramah, humoris, dan menyenangkan ini. Lewat untaian nada-nada merdu dari suara emas-nya, ia kerap kali tampil dan turut menyemarakkan acara Dies Natalis, Wisuda, Rakornas, dan acara lain yang diselenggarakan UT. Kepiawaiannya dalam menyanyi dan membawakan acara disertai humor-humornya yang segar, membuat banyak warga UT terhibur dan menyenanginya. Itulah sebabnya, tidak terlalu berlebihan bila Drs. Maximus Gorky Sembiring, M.Sc, Pembantu Rektor (PR) IV Universitas Terbuka (UT) bidang Kerjasama, Humas, dan Pengembangan Institusi yang pandai menyanyi ini, dijuluki sebagai Entertainer-nya UT.
Putra pertama dari lima bersaudara keluarga Bapak H.M.G Sembiring (almarhum) yang berasal dari Karo dan Ibu Yovita M.J Ginting ini, memang senang membuat orang lain terhibur dan bahagia. Falsafah hidupnya yang selalu ingin menyenangkan dan membuat semua orang bahagia, memotivasi diri pria kelahiran Brastagi, 21 September 1958 ini, untuk dapat mewujudkannya dalam setiap kesempatan.
Masa kecil pria yang menyukai masakan gulai kepala ikan mas ini, banyak dihabiskan di Medan, dengan menempuh pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Tahun 1983, ia berhasil menamatkan kuliah Strata Satu pada Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPAFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ) Universitas Sumatera Utara USU), Medan. Tahun 1993, ia juga dapat menyelesaikan pendidikannya pada Program Magister (S2) Matematika pada University of New England (UNE), Australia. Seperti pepatah Jawa, witing tresno jalaran saka kulino (timbulnya rasa cinta itu karena dari keterbiasaan) berlaku untuk dirinya. Di negara kangguru inilah, Gorky Sembiring menemukan tambatan hatinya, Gayuh Rahayu, teman kuliahnya ketika bersama-sama menempuh pendidikan di UNE, Australia. Gayuh, wanita kelahiran Bogor, 5 Januari 1958 ini, yang juga merupakan alumni IPB (Institut Pertanian Bogor) dan lulusan Program Doktor (S3) dari UNE, Australia ini, resmi disunting menjadi wanita pendamping hidupnya sejak tahun 1990. Dari 17 tahun pernikahannya, lahir Rizki Hersada Sembiring/Reza (16 tahun), siswa kelas 1 SMA (Sekolah Menengah Atas) dan Laksmita Dwana Sembiring (12 tahun), yang kini duduk di kelas 6 SD (Sekolah Dasar).
Awal karirnya di UT, dimulai tahun 1984 dengan menjadi staf Pengajar pada FMIPA UT. Tahun 1993 hingga 1995, pria yang menyukai warna hitam, biru dan coklat ini, pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Matematika pada FMIPA UT, dilanjutkan menjadi Pembantu Dekan III FMIPA UT mulai tahun 1995 hingga 1999. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2001, pria yang menggemari musik, renang, badminton, dan mengajar ini, sempat menjadi Tim Asistensi Rektor, disusul kemudian menjadi Ketua LPM (Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat) UT mulai tahun 2001 hingga 2003. Sejak tahun 2003 hingga saat ini, ia menjabat sebagai PR IV UT. Ketika ditanya komentarnya tentang UT, ia mengatakan bahwa, ”UT adalah tempat yang menantang untuk meng-ekspresikan diri, karena terlalu banyak tempat dan kesempatan untuk berkontribusi memajukan pendidikan Indonesia”. Dalam perjalanan karirnya di UT, ternyata bukan hanya dalam bidang pendidikan saja ia dapat mengekspresikan diri untuk berkontribusi, tetapi bidang kesenianpun tak luput ia ekspresikan, lewat alunan lagu yang dinyanyikannya dan canda humor segarnya yang dilontarkannya. Semuanya itu membuat ia lebih dikenal sebagai Entertainer-nya UT. Saat ini, ia sangat memperhatikan dan mencurahkan perhatian pada perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar. Ia yakin bahwa maju mundurnya SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia di masa yang akan datang, sangat ditentukan oleh bagaimana pendidikan dasar dilaksanakan. Untuk itu, saat ini ia sedang melanjutkan Pendidikan S3 dalam bidang Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta.
Direktur Pascasarjana
Keterlibatan Bu Suci, demikian panggilan akrabnya, dalam pendidikan jarak jauh dimulai sebagai sekretaris program Belajar Jarak Jauh (BJJ) pada tahun 1982, program pilot project yang dikelola Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan kualifikasi guru melalui program Diploma dengan sistem belajar jarak jauh. Ketika Universitas Terbuka diresmikan pada tahun 1984, ybs. bergabung dengan Universitas Terbuka sampai sekarang.
Kecintaan ybs terhadap pendidikan dimulai ketika menjadi asisten dosen pada Universitas Kristen Satya Wacana, setelah menyelesaikan S1 pada FKSS Bahasa Inggris. Selanjutnya ybs. menyelesaikan program S2 dan S3 di Syracuse University, New York, dalam bidang teknologi pendidikan.
Penugasan sebagai Direktur PPsProgram Pascasarjana mulai diemban sejak Oktober 2010, setelah 4 tahun sebelumnya membantu sebagai Asisten Direktur Akademik PPs. Satu hal yang menjadi obsesinya adalah bekerja bersama orang lain, berusaha supaya semakin banyak warganegara Indonesia meningkat kemampuan, wawasan dan kualifikasinya melalui pendidikan yang lebih tinggi, khususnya pascasarjana. Usaha ini diharapkan dapat memberi sumbangan kepada misi untuk menjadikan bangsa Indonesia disegani dalam pergaulan masyarakat global.
Ybs dapat dihubungi melalui alamat email : psuciati@utUniversitas Terbuka .ac.id
Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat menuntut kita untuk terus meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang menunjang produktivitas. Namun, keterbatasan tempat dan waktu menjadi kendala utama bagi banyak orang dalam mengembangkan diri dan meningkatkan k Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat dari pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sangat luas kepada semua warga negara Indonesia, baik yang baru lulus SLTA maupun yang sudah bekerja untuk mengikuti pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, umur, dan tempat tinggal mereka. Sistem pembelajaran UT memungkinkan belajar yang fleksibel kepada mereka yang tidak memperoleh kesempatan mengikuti sistem pendidikan tinggi tatap muka.
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat di pelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui Internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi atau bantuan tutorial kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJUnit Program Belajar Jarak Jauh, unit pelaksana teknis UT di daerah -UT) setempat.
Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efisien. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efisien, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efektif, Mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus siap untuk belajar secara mandiri.
A. TUJUAN PENDIRIAN UT
UT didirikan dengan tujuan:
1. memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun tempat tinggalnya, untuk mempeoleh pendidikan tinggi;
2. memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka;
3. mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
B. SISTEM KREDIT SEMESTER
UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan sistem kredit semester untuk menetapkan beban studi mahasiswa tiap semester. Dalam sistem kredit semester, beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan satuan kredit semester (sksSatuan Kredit Semester ). Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks . Satu semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.
Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas dan satu jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga dalam satu semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Untuk menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96 jam per semester.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks). Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (di rumah, melalui kelompok belajar, dan tutorial).
Khusus untuk UT, satu sks disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri atas 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman bergantung pada jenis mata kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan membaca dan memahami rata-rata mahasiswa adalah 5-6 halaman per jam hingga untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks diperlukan waktu sekitar 75 jam (360-450 halaman dibagi 5-6 halaman). Apabila satu semester mempunyai waktu 16 minggu, maka waktu yang diperlukan untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks adalah 75 jam dibagi 16 minggu, atau kurang lebih 5 jam per minggu. Misalnya, mahasiswa mengambil 15 sks/semester, maka yang bersangkutan harus mengalokasikan waktu belajar sebanyak 15 sks dibagi 3 sks kali 5 jam = 25 jam per minggu atau kira-kira 5 jam per hari (1 minggu dihitung 5 hari belajar).
Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing.
C. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan tinggi negeri dan sejumlah perguruan tinggi swasta serta instansi yang relevan yang ada di Indonesia. Di setiap provinsi atau kabupaten/kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit layanan UT yang disebut UPBJJ-UT. Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan bahan ajar, bahan ujian, pelaksanaan tutorial, pratek/praktikum, dan ujian.
Untuk memberikan layanan pendidikan secara optimal kepada mahasiswa yang tersebar diseluruh penjuru tanah air dan di luar negeri, UT bekerja sama dengan instansi lain seperti Bank BRI, Bank BTN, Bank Mandiri, Televisi Republik Indonesia (TVRI), Q-Chennel, TV-Edukasi, Radio Republik Indonesia (RRI), Radio Siaran Pemerintah Daerah, Radio Siaran Swasta Niaga, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia), Atase Pendidikan KBRI, Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Daerah, Arsip Nasional, PT OVIS Sendnsave, Koperasi Karunika, dan PT Pos Indonesia.
UT juga bekerja sama dengan instansi-instansi yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, baik instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. Mereka dapat mengikuti program yang ada di UT atau memesan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. UT selama ini telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru SD dan guru Anak Usia Dini melalui program yang dikenal sebagai program Pendidikan Guru Pendidikan Dasar (PendasPendidikan Dasar ). Selain itu UT juga telah mendapat kepercayaan untuk meningkatkan kualitas SDM antara lain dari ANRI, KPN, TNI, Bank BRI, Bank BNI, PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara, Departemen Pertanian, Sekretariat Wakil Presiden, Pemerintah Kota/Kabupaten, Pondok Pesantren dan beberapa instansi lainnya.
Visi dan Misi UT
VISI:
Pada tahun 2021, UTUniversitas Terbuka menjadi institusi PTTJJPendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi dan dalam penyelenggaraan, pengembangan, dan penyebaran informasi PTTJJ.
MISI:
Melalui Keppres Nomor 41 Tahun 1984, pada prinsipnya masih tetap menjadi misi utama UT. Namun, selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan perkembangan lingkungan strategis, rumusan misi UT disempurnakan menjadi sebagai berikut.
- Menyediakan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi semua lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai program PTTJJ.
- Mengkaji dan mengembangkan sistem PTTJJ
- Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan Nasional
Profil Pimpinan
Rektor
Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D
Salah seorang dari dua rektor wanita di seluruh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia adalah Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D. Rektor Universitas Terbuka (UTUniversitas Terbuka ). Wanita bertubuh mungil berparas ayu ini adalah Rektor wanita pertama di UT. Di usianya yang masih cukup belia, wanita kelahiran Sukabumi, 1 April 1962 ini sudah menjadi Professor, dan merintis karirnya di UT sejak tahun 1985. Ketika itu, beliau baru lulus dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan ditawari membantu UT langsung Rektor UT saat itu, yaitu Bapak Setijadi. Walaupun pada awalnya hanya ingin bekerja di UT untuk sementara, namun akhirnya beliau mendedikasikan waktu dan karirnya untuk mengabdi di UT hingga sekarang. Ketetapan untuk tetap bekerja di UT dipicu oleh tawaran untuk melanjutkan kuliah S2 di Simon Fraser University, kanada. Seiring dengan segudang prestasi yang telah dicapainya maka beliau semakin memantapkan kiprahnya di UT sampai sekarang.
Pembantu Rektor I
Dr Yuni Tri Hewindati
Sebagai Pembantu Rektor I Universitas Terbuka (UTUniversitas Terbuka ), Dr Yuni Tri Hewindati, termasuk sosok energik dan disiplin. Ia tercatat sebagai karyawan UT sejak tahun 1985 dan menjadi pegawai negeri sipil tahun 1986. Kiprahnya di UT saat itu, diakuinya masih dalam taraf meraba-raba. Artinya, ia belum paham betul mengenai konsep pendidikan jarak jauh dan sistem belajarnya. Hingga akhirnya, setelah ia dan institusi yang dicintainya ini menata diri, akhirnya mulai dipahamilah konsep tersebut. Menurutnya, saat ini UT sudah sangat bagus dan ia menyukai tantangan yang ada UT ini. Perkembangan UT pun diikutinya secara baik hingga akhirnya ia dipercaya mengelola Program Studi Biologi, Pembantu Dekan I, dan Dekan pada FMIPAFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UT.
Pembantu Rektor II
Wanita cantik berkerudung dengan tahi lalat manis dikanan ini bernama Ir. Nadia Sri Damajanti, M.Ed, M.Si. beliau menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan atau Pembantu Rektor II (PR-II) Universitas Terbuka. Setelah lulus dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengaku mendapat tawaran langsung untuk bekerja di UT oleh rekan pada masa kuliah yang lulusnya bersamaan dengannya dan tidak lain adalah Rektor Universitas Terbuka kini yaitu Prof. Ir. Tian Belawati M.Ed., Ph.D. Melihat dan mendengar ajakan dari rekannya, Fresh Graduate IPB ini langsung mengambil kesempatan ini karena tawaran yang datang tepat disaat Ia sedang membuat dan mengirim lamaran ke berbagai Instansi dan perusahaan.
Pembantu Rektor IV
Bagi kalangan warga UT Pusat, siapa yang tidak mengenal sosok pria yang ramah, humoris, dan menyenangkan ini. Lewat untaian nada-nada merdu dari suara emas-nya, ia kerap kali tampil dan turut menyemarakkan acara Dies Natalis, Wisuda, Rakornas, dan acara lain yang diselenggarakan UT. Kepiawaiannya dalam menyanyi dan membawakan acara disertai humor-humornya yang segar, membuat banyak warga UT terhibur dan menyenanginya. Itulah sebabnya, tidak terlalu berlebihan bila Drs. Maximus Gorky Sembiring, M.Sc, Pembantu Rektor (PR) IV Universitas Terbuka (UT) bidang Kerjasama, Humas, dan Pengembangan Institusi yang pandai menyanyi ini, dijuluki sebagai Entertainer-nya UT.
Putra pertama dari lima bersaudara keluarga Bapak H.M.G Sembiring (almarhum) yang berasal dari Karo dan Ibu Yovita M.J Ginting ini, memang senang membuat orang lain terhibur dan bahagia. Falsafah hidupnya yang selalu ingin menyenangkan dan membuat semua orang bahagia, memotivasi diri pria kelahiran Brastagi, 21 September 1958 ini, untuk dapat mewujudkannya dalam setiap kesempatan.
Masa kecil pria yang menyukai masakan gulai kepala ikan mas ini, banyak dihabiskan di Medan, dengan menempuh pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Tahun 1983, ia berhasil menamatkan kuliah Strata Satu pada Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPAFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ) Universitas Sumatera Utara USU), Medan. Tahun 1993, ia juga dapat menyelesaikan pendidikannya pada Program Magister (S2) Matematika pada University of New England (UNE), Australia. Seperti pepatah Jawa, witing tresno jalaran saka kulino (timbulnya rasa cinta itu karena dari keterbiasaan) berlaku untuk dirinya. Di negara kangguru inilah, Gorky Sembiring menemukan tambatan hatinya, Gayuh Rahayu, teman kuliahnya ketika bersama-sama menempuh pendidikan di UNE, Australia. Gayuh, wanita kelahiran Bogor, 5 Januari 1958 ini, yang juga merupakan alumni IPB (Institut Pertanian Bogor) dan lulusan Program Doktor (S3) dari UNE, Australia ini, resmi disunting menjadi wanita pendamping hidupnya sejak tahun 1990. Dari 17 tahun pernikahannya, lahir Rizki Hersada Sembiring/Reza (16 tahun), siswa kelas 1 SMA (Sekolah Menengah Atas) dan Laksmita Dwana Sembiring (12 tahun), yang kini duduk di kelas 6 SD (Sekolah Dasar).
Awal karirnya di UT, dimulai tahun 1984 dengan menjadi staf Pengajar pada FMIPA UT. Tahun 1993 hingga 1995, pria yang menyukai warna hitam, biru dan coklat ini, pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Matematika pada FMIPA UT, dilanjutkan menjadi Pembantu Dekan III FMIPA UT mulai tahun 1995 hingga 1999. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2001, pria yang menggemari musik, renang, badminton, dan mengajar ini, sempat menjadi Tim Asistensi Rektor, disusul kemudian menjadi Ketua LPM (Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat) UT mulai tahun 2001 hingga 2003. Sejak tahun 2003 hingga saat ini, ia menjabat sebagai PR IV UT. Ketika ditanya komentarnya tentang UT, ia mengatakan bahwa, ”UT adalah tempat yang menantang untuk meng-ekspresikan diri, karena terlalu banyak tempat dan kesempatan untuk berkontribusi memajukan pendidikan Indonesia”. Dalam perjalanan karirnya di UT, ternyata bukan hanya dalam bidang pendidikan saja ia dapat mengekspresikan diri untuk berkontribusi, tetapi bidang kesenianpun tak luput ia ekspresikan, lewat alunan lagu yang dinyanyikannya dan canda humor segarnya yang dilontarkannya. Semuanya itu membuat ia lebih dikenal sebagai Entertainer-nya UT. Saat ini, ia sangat memperhatikan dan mencurahkan perhatian pada perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar. Ia yakin bahwa maju mundurnya SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia di masa yang akan datang, sangat ditentukan oleh bagaimana pendidikan dasar dilaksanakan. Untuk itu, saat ini ia sedang melanjutkan Pendidikan S3 dalam bidang Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta.
Direktur Pascasarjana
Keterlibatan Bu Suci, demikian panggilan akrabnya, dalam pendidikan jarak jauh dimulai sebagai sekretaris program Belajar Jarak Jauh (BJJ) pada tahun 1982, program pilot project yang dikelola Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan kualifikasi guru melalui program Diploma dengan sistem belajar jarak jauh. Ketika Universitas Terbuka diresmikan pada tahun 1984, ybs. bergabung dengan Universitas Terbuka sampai sekarang.
Kecintaan ybs terhadap pendidikan dimulai ketika menjadi asisten dosen pada Universitas Kristen Satya Wacana, setelah menyelesaikan S1 pada FKSS Bahasa Inggris. Selanjutnya ybs. menyelesaikan program S2 dan S3 di Syracuse University, New York, dalam bidang teknologi pendidikan.
Penugasan sebagai Direktur PPsProgram Pascasarjana mulai diemban sejak Oktober 2010, setelah 4 tahun sebelumnya membantu sebagai Asisten Direktur Akademik PPs. Satu hal yang menjadi obsesinya adalah bekerja bersama orang lain, berusaha supaya semakin banyak warganegara Indonesia meningkat kemampuan, wawasan dan kualifikasinya melalui pendidikan yang lebih tinggi, khususnya pascasarjana. Usaha ini diharapkan dapat memberi sumbangan kepada misi untuk menjadikan bangsa Indonesia disegani dalam pergaulan masyarakat global.
Ybs dapat dihubungi melalui alamat email : psuciati@utUniversitas Terbuka .ac.id
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar