Berbeda dengan pengamanan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat yang melibatkan aparat keamanan, UN MTs/SMP berlangsung tanpa pengamanan berlebihan. Sebagaimana terlihat di SMP Sejahtera, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Senin (25/4/2011), situasi ujian berjalan normal meskipun pengamanan ujian hanya mengandalkan petugas keamanan sekolah dan guru-guru pengawas ujian.
"Ini atas imbauan dari Dinas (Pendidikan DKI). Mungkin karena mempertimbangkan pemberitaan di media tentang suasana UN yang mencekam jika ada pengamanan ekstra," ujar Kepala Sekolah SMP Sejahtera Eman Sulaeman.
Ia menuturkan, pelaksanaan UN di sekolahnya pada tahun-tahun sebelumnya memang melibatkan aparat keamanan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Pademangan. Namun, tahun ini hal itu tidak dilaksanakan atas dasar pertimbangan khusus dari Dinas Pendidikan DKI.
Menurut Eman, yang perlu diawasi ketat adalah proses produksi hingga distribusi soal UN hingga ke tingkat sekolah. Selanjutnya, untuk pelaksanaan ujian, sekolah bisa mengatur mekanisme khusus guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan. Ia mencontohkan, siswa sekolahnya sudah diwajibkan berada di sekolah sebelum pukul 07.00 pagi dan pada pukul 7.30 siswa sudah harus berada di dalam ruang ujian. Hal ini menurutnya untuk mencegah potensi kebocoran soal UN yang baru didatangkan dari sub rayon Pademangan pada jam-jam tersebut.
"Selain itu, kami juga melarang peserta UN membawa handphone ke ruang ujian. Semua handphone dititipkan kepada guru. Siswa pun dilarang ke luar halaman sekolah hingga ujian selesai," terang Eman.
Larangan membawa ponsel dinilai sangat penting karena bisa mencegah peredaran kunci jawaban soal melalui perangkat komunikasi itu. Adapun, larangan ke luar lingkungan sekolah bisa mencegah terjadinya campur-tangan pihak luar sekolah terhadap peserta UN dan membatasi kemungkinan adanya keributan antarsiswa SMP yang kerap terjadi di Jakarta.
Pantauan Kompas.com, jalannya hari pertama UN yang menguji bidang studi Bahasa Indonesia di SMP Sejahtera berlangsung aman. Hanya satu siswa yang terlambat masuk ruang ujian dan ada tiga siswa yang keluar ruangan sepanjang ujian berlangsung. Itupun, ketiganya menuju toilet sekolah dan keberadaan mereka tetap dalam pengawasan seorang petugas keamanan sekolah.
"Ini atas imbauan dari Dinas (Pendidikan DKI). Mungkin karena mempertimbangkan pemberitaan di media tentang suasana UN yang mencekam jika ada pengamanan ekstra," ujar Kepala Sekolah SMP Sejahtera Eman Sulaeman.
Ia menuturkan, pelaksanaan UN di sekolahnya pada tahun-tahun sebelumnya memang melibatkan aparat keamanan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Pademangan. Namun, tahun ini hal itu tidak dilaksanakan atas dasar pertimbangan khusus dari Dinas Pendidikan DKI.
Menurut Eman, yang perlu diawasi ketat adalah proses produksi hingga distribusi soal UN hingga ke tingkat sekolah. Selanjutnya, untuk pelaksanaan ujian, sekolah bisa mengatur mekanisme khusus guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan. Ia mencontohkan, siswa sekolahnya sudah diwajibkan berada di sekolah sebelum pukul 07.00 pagi dan pada pukul 7.30 siswa sudah harus berada di dalam ruang ujian. Hal ini menurutnya untuk mencegah potensi kebocoran soal UN yang baru didatangkan dari sub rayon Pademangan pada jam-jam tersebut.
"Selain itu, kami juga melarang peserta UN membawa handphone ke ruang ujian. Semua handphone dititipkan kepada guru. Siswa pun dilarang ke luar halaman sekolah hingga ujian selesai," terang Eman.
Download Soal UN MTS tahun 2009
Larangan membawa ponsel dinilai sangat penting karena bisa mencegah peredaran kunci jawaban soal melalui perangkat komunikasi itu. Adapun, larangan ke luar lingkungan sekolah bisa mencegah terjadinya campur-tangan pihak luar sekolah terhadap peserta UN dan membatasi kemungkinan adanya keributan antarsiswa SMP yang kerap terjadi di Jakarta.
Pantauan Kompas.com, jalannya hari pertama UN yang menguji bidang studi Bahasa Indonesia di SMP Sejahtera berlangsung aman. Hanya satu siswa yang terlambat masuk ruang ujian dan ada tiga siswa yang keluar ruangan sepanjang ujian berlangsung. Itupun, ketiganya menuju toilet sekolah dan keberadaan mereka tetap dalam pengawasan seorang petugas keamanan sekolah.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar