Panasonic Gobel Awards 2011 sukses digelar Jumat (25/3) malam di Ballroom Jakarta Theater, Jakarta Pusat. Dari sekian penghargaan yang diberikan, sinetron Putri Yang Ditukar memboyong tiga penghargaan sekaligus: sebagai Drama Seri Terfavorit, dan dua pemainnya yakni Nikita Willy dan Atalarik Syah menjadi Aktris dan Aktor
Terfavorit.
Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB,Sabtu(26/3)lalu, ketika para pemain sinetron Putri yang Ditukar (PYD) - Nikita Willy, Atalarik Syah, Glenn Alinskie, Rezky Aditya, Sultan Djorghi, Marini Zumarnis, Citra Kirana, Moudy Wilhelmina, Anna Pinem, dan seluruh kru sinetron -menghentikan proses syuting, di Studio Djamaluddin Malik, Persari, Jakarta Selatan. Padahal, mereka sebenarnya sedang berkejaran dengan waktu untuk memenuhi target kejar tayang. Sudah satu bulan ini sinetron produksi SinemArt itu memang tayang dengan durasi tiga jam di setiap episodenya.
Namun, malam itu syuting boleh dihentikan demi menggelar syukuran. Keluarga besar PYD patut berbahagia karena sehari sebelumnya, mereka diganjar tiga piala sekaligus dalam ajang Panasonic Gobel Awards ke-14. Gita Asmara, sutradara sinetron itu, memotong puncak tumpeng untuk diberikan kepada Nikita Willy dan Atalarik Syach mewakili para pemain lainnya."Biasanya jam segini, mobilitas kita lagi padat-padatnya. Baik pemain maupun kru, enggak ada waktu santai seperti ini. Semua sibuk.Tetapi, kami bisa hentikan sejenak demi syukuran," ujar sang sutradara.
Rasanya mereka memang pantas mendapatkan kebahagian tersebut. Pasalnya, sinetron yang tayang sejak September 2010 itu sukses meraih penghargaan sebagai Drama Seri Terfavorit Panasonic Global Awards 2011, yang digelar di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (25/3) malam. Selain itu, dua pemainnya, Atalarik Syah dan Nikita Willy, juga berhasil meraih predikat sebagai Aktor dan Aktris Terfavorit Panasonic Global Awards 2011.
Durasi Bertambah
Wajar pula jika akhirnya PYD terpilih sebagai Drama Seri Terfavorit. Sejak kali pertama tayang di RCTI, sinetron produksi SinemArt ini memang langsung menarik perhatian pemirsa. Hal tersebut bisa dilihat dari segi angka rating dan audience share versi lembaga survei AGB Nielsen, yang hingga saat ini rata-rata meraih rating mencapai 11 dan share hingga 40% "Angka ini hanya bisa dikalahkan oleh pertandingan sepak bola Piala AFF 2010," tutur Abdul Azis, Manager Humas SinemArt, di sela-sela syukuran.
Saking digemarinya, sinetron tersebut kini memiliki durasi tayang yang lebih panjang. "Awalnya hanya satu jam, kemudian sempat satu setengah jam bahkan dua jam. Dan, sekarang tayang tiga jam per episode. Jam tayang bertambah temyata rating dan share juga makin tinggi," imbuh Gita.
PYD memang tengah menjadi primadona di antara sejumlah judul sinetron unggulan lain termasuk sinetron Cinta Fitri, season 7. Apa resep PYD sehingga bisa disukai pemirsa? "Kami, sih, enggak ada resep khusus. Hanya saja, saya selalu tekankan kepada para pemain untuk memiliki rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Saling sharing untuk scene by scene-nya. Dengan demikian, pemain, sutradara, dan kru menjadi tim yang solid sehingga bisa berakting maksimal," tambah Gita.
Di samping kekuatan cerita yang menarik dan tidak membosankan, Gita yakin kalau soliditas antara kru dengan seluruh pemainlah yang menjadi kunci sukses PYD. Begitu pula ketika durasi jam tayang sinetron ini bertambah menjadi tiga jam. Gita melihat betul kalau para pemain sinetron tersebut bisa tetap menjalani proses syuting dengan baik dan sangat profesional. "Mereka tetap siap dan selalu memberikan yang terbaik. Tepat waktu. Kalaupun ada yang telat, ya, memang karena ada alasan yang mendesak dan tidak bisa ditunda," papar Gita.
Periuk Nasi
Sementara itu, Atalarik Syah sebagai Aktor Terfavorit Panasonic Gobel Awards 2011 mengaku jika penghargaan yang diraihnya itu bukan semata-mata milik dirinya sendiri."Semuanya bukan karena saya ataupun Nikita, tapi karena hasil kerja seluruh pemain dan
anggota tim yang lainnya. Kalau tidak ada mereka semua, mungkin enggak akan seperti ini," ujar Atalarik.
Sebenarnya, inilah kali pertama Arik, demikian pria kelahiran Jakarta, 2 Juni 1973, itu biasa disapa, menerima penghargaan di dunia akting. "Lebih dari 10 tahun saya terjun ke dunia ini, tapi ini yang pertama buat saya," ujar Arik.
Arik memang tidak pernah menduga. Apalagi peran yang dilakoninya itu adalah peran sebagai seorang bapak. Di sisi lain, untuk kategori tersebut, Arik harus bersaing dengan bintang-bintang muda seperti Vino G. Bastian, Rezky Aditya, Dude Harlino, dan Teuku Wisnu. Dan, lewat PYD inilah kali pertama Arik kembali ke dunia akting setelah tiga tahun vakum lantaran sibuk dengan kegiatan modelingnya serta sekolah akting yang dilakoninya selama hampir dua tahun di Amerika Serikat "Saya kembali ke dunia ini karena harus terus menyambung hidup. Dan, inilah periuk nasi saya," tuturnya lagi.
Demikian halnya dengan Nikita Willy. Sekalipun di ajang Panasonic Gobel Awards tahun lalu dara cantik kelahiran Jakarta, 29 Juni 1994, itu meraih predikat sebagai Aktris Terfavorit, gelar yang didapat tahun ini tetap saja menjadi kejutan baginya. "Sama seperti tahun lalu, enggak menduga kalau temyata nama aku yang dipanggil. Alhamdulillah, bisa tetap memertahankan. Mudah-mudahan tahun depan juga, ya, amin," harap Nikita yang berencana menyantuni anak yatim sebagai bentuk nazar dari kemenangan yang diraihnya itu.
Dua kali meraih penghargaan di kategori yang sama, tak membuat Nikita menjadi sombong. Ini justru memotivasi Nikita agar lebih maksimal lagi dalam berakting. Dan, piala-piala yang diraihnya itu diletakkannya di sebuah tempat di rumahnya, yang mudah untuk dilihat dengan tujuan menjadi motivasi dalam hal berkarier."lya, biar kalau lagi capek atau malas jadi bisa semangat lagi dengan lihat piala itu. Alhamdulillah, pengorbanan aku syuting dari pulang sekolah setiap siang hingga larut malam bahkan pagi, menjadi enggak sia-sia," ujar Nikita.
Terfavorit.
Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB,Sabtu(26/3)lalu, ketika para pemain sinetron Putri yang Ditukar (PYD) - Nikita Willy, Atalarik Syah, Glenn Alinskie, Rezky Aditya, Sultan Djorghi, Marini Zumarnis, Citra Kirana, Moudy Wilhelmina, Anna Pinem, dan seluruh kru sinetron -menghentikan proses syuting, di Studio Djamaluddin Malik, Persari, Jakarta Selatan. Padahal, mereka sebenarnya sedang berkejaran dengan waktu untuk memenuhi target kejar tayang. Sudah satu bulan ini sinetron produksi SinemArt itu memang tayang dengan durasi tiga jam di setiap episodenya.
Namun, malam itu syuting boleh dihentikan demi menggelar syukuran. Keluarga besar PYD patut berbahagia karena sehari sebelumnya, mereka diganjar tiga piala sekaligus dalam ajang Panasonic Gobel Awards ke-14. Gita Asmara, sutradara sinetron itu, memotong puncak tumpeng untuk diberikan kepada Nikita Willy dan Atalarik Syach mewakili para pemain lainnya."Biasanya jam segini, mobilitas kita lagi padat-padatnya. Baik pemain maupun kru, enggak ada waktu santai seperti ini. Semua sibuk.Tetapi, kami bisa hentikan sejenak demi syukuran," ujar sang sutradara.
Rasanya mereka memang pantas mendapatkan kebahagian tersebut. Pasalnya, sinetron yang tayang sejak September 2010 itu sukses meraih penghargaan sebagai Drama Seri Terfavorit Panasonic Global Awards 2011, yang digelar di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (25/3) malam. Selain itu, dua pemainnya, Atalarik Syah dan Nikita Willy, juga berhasil meraih predikat sebagai Aktor dan Aktris Terfavorit Panasonic Global Awards 2011.
Durasi Bertambah
Wajar pula jika akhirnya PYD terpilih sebagai Drama Seri Terfavorit. Sejak kali pertama tayang di RCTI, sinetron produksi SinemArt ini memang langsung menarik perhatian pemirsa. Hal tersebut bisa dilihat dari segi angka rating dan audience share versi lembaga survei AGB Nielsen, yang hingga saat ini rata-rata meraih rating mencapai 11 dan share hingga 40% "Angka ini hanya bisa dikalahkan oleh pertandingan sepak bola Piala AFF 2010," tutur Abdul Azis, Manager Humas SinemArt, di sela-sela syukuran.
Saking digemarinya, sinetron tersebut kini memiliki durasi tayang yang lebih panjang. "Awalnya hanya satu jam, kemudian sempat satu setengah jam bahkan dua jam. Dan, sekarang tayang tiga jam per episode. Jam tayang bertambah temyata rating dan share juga makin tinggi," imbuh Gita.
PYD memang tengah menjadi primadona di antara sejumlah judul sinetron unggulan lain termasuk sinetron Cinta Fitri, season 7. Apa resep PYD sehingga bisa disukai pemirsa? "Kami, sih, enggak ada resep khusus. Hanya saja, saya selalu tekankan kepada para pemain untuk memiliki rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Saling sharing untuk scene by scene-nya. Dengan demikian, pemain, sutradara, dan kru menjadi tim yang solid sehingga bisa berakting maksimal," tambah Gita.
Di samping kekuatan cerita yang menarik dan tidak membosankan, Gita yakin kalau soliditas antara kru dengan seluruh pemainlah yang menjadi kunci sukses PYD. Begitu pula ketika durasi jam tayang sinetron ini bertambah menjadi tiga jam. Gita melihat betul kalau para pemain sinetron tersebut bisa tetap menjalani proses syuting dengan baik dan sangat profesional. "Mereka tetap siap dan selalu memberikan yang terbaik. Tepat waktu. Kalaupun ada yang telat, ya, memang karena ada alasan yang mendesak dan tidak bisa ditunda," papar Gita.
Periuk Nasi
Sementara itu, Atalarik Syah sebagai Aktor Terfavorit Panasonic Gobel Awards 2011 mengaku jika penghargaan yang diraihnya itu bukan semata-mata milik dirinya sendiri."Semuanya bukan karena saya ataupun Nikita, tapi karena hasil kerja seluruh pemain dan
anggota tim yang lainnya. Kalau tidak ada mereka semua, mungkin enggak akan seperti ini," ujar Atalarik.
Sebenarnya, inilah kali pertama Arik, demikian pria kelahiran Jakarta, 2 Juni 1973, itu biasa disapa, menerima penghargaan di dunia akting. "Lebih dari 10 tahun saya terjun ke dunia ini, tapi ini yang pertama buat saya," ujar Arik.
Arik memang tidak pernah menduga. Apalagi peran yang dilakoninya itu adalah peran sebagai seorang bapak. Di sisi lain, untuk kategori tersebut, Arik harus bersaing dengan bintang-bintang muda seperti Vino G. Bastian, Rezky Aditya, Dude Harlino, dan Teuku Wisnu. Dan, lewat PYD inilah kali pertama Arik kembali ke dunia akting setelah tiga tahun vakum lantaran sibuk dengan kegiatan modelingnya serta sekolah akting yang dilakoninya selama hampir dua tahun di Amerika Serikat "Saya kembali ke dunia ini karena harus terus menyambung hidup. Dan, inilah periuk nasi saya," tuturnya lagi.
Demikian halnya dengan Nikita Willy. Sekalipun di ajang Panasonic Gobel Awards tahun lalu dara cantik kelahiran Jakarta, 29 Juni 1994, itu meraih predikat sebagai Aktris Terfavorit, gelar yang didapat tahun ini tetap saja menjadi kejutan baginya. "Sama seperti tahun lalu, enggak menduga kalau temyata nama aku yang dipanggil. Alhamdulillah, bisa tetap memertahankan. Mudah-mudahan tahun depan juga, ya, amin," harap Nikita yang berencana menyantuni anak yatim sebagai bentuk nazar dari kemenangan yang diraihnya itu.
Dua kali meraih penghargaan di kategori yang sama, tak membuat Nikita menjadi sombong. Ini justru memotivasi Nikita agar lebih maksimal lagi dalam berakting. Dan, piala-piala yang diraihnya itu diletakkannya di sebuah tempat di rumahnya, yang mudah untuk dilihat dengan tujuan menjadi motivasi dalam hal berkarier."lya, biar kalau lagi capek atau malas jadi bisa semangat lagi dengan lihat piala itu. Alhamdulillah, pengorbanan aku syuting dari pulang sekolah setiap siang hingga larut malam bahkan pagi, menjadi enggak sia-sia," ujar Nikita.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar