Sinopsis Sinetron Ranum Episode 26 - 27

Diposting oleh Unknown on Kamis, 25 Agustus 2011

Sinopsis Sinetron Ranum Bagian VI Episode 26 - 27 diawali dengan keadaan Maliq yang stress banget mendengar kata-kata Miranda. Tapi dia tidak bisa menyalahkan Miranda, karena memang sejujurnya, ia hanya bisa memberi penderitaan ke Ranum, semenjak mereka menikah. Maliq jadi sedih akan kenyataan ini. Sementara itu Pandu juga bingung di tokonya. Karena nggak bisa menghubungi Ranum.. Adila berusaha menutupi, karena tau Maliq sedang ada di RS. Adila berdalih, bilang bahwa Ranum tadi minta ijin karena ada keperluan keluarga. Pandu tampak khawatir dan mencecer Adila yang deg-degan menutupi kalau Ranum sakit.



Sinopsis Sinetron Ranum Episode 26
Tayang : Rabu, 24 Agustus 2011, pukul 21.00 WIB

Maliq stress banget mendengar kata-kata Miranda, tapi dia nggak bisa menyalahkan Miranda, karena memang sejujurnya, ia hanya bisa memberi penderitaan ke Ranum, semenjak mereka menikah. Maliq jadi sedih akan kenyataan ini.

Miranda terus merepet, betapa dia kecewa sama Maliq, yang dulu pernah janji akan membahagiakan Ranum, dan memberi kehidupan yang baik buat anaknya…Maliq lalu bilang bahwa dia akan mencari biaya rumah sakit Ranum, tapi ia mau menemui Ranum dulu. Miranda melarang, katanya, sebelum Maliq datang membawa uang, maka Maliq nggak akan bisa menemui Ranum!

Sementara itu Pandu juga bingung di tokonya. Karena nggak bisa menghubungi Ranum.. Adila berusaha menutupi, karena tau Maliq sedang ada di RS. Adila berdalih, bilang bahwa Ranum tadi minta ijin karena ada keperluan keluarga. Pandu tampak khawatir dan mencecer Adila yang deg-degan menutupi kalau Ranum sakit.

Pandu yang masih gelisah melewati rumah Ranum, tapi rumah dalam keadaan sepi, karena Miranda masih di RS, sampai akhirnya dia melihat Maliq masuk ke rumah Ranum, Pandu langsung memanggil Maliq, karena mengira Maliq adalah kakaknya Ranum (seperti dulu kata Adila). Maliq kaget melihat Pandu. Pandu nanya Ranum di mana? Dan Maliq menyembunyikan rasa cemburu dan ingin taunya dan Maliq bertanya, ada apa Pandu mencari Ranum? Pandu mengira, Maliq hanya over-protective ke adiknya. Pandu cuma bilang, ada urusan kerjaan. Maliq mulai merasa nggak nyaman Ranum bekerja di tokonya Pandu. Maliq lalu bilang Ranum kayaknya lagi nggak ada. Maliq nggak mau Pandu menjenguk Ranum ke RS. Pandu tampak kecewa dan balik.

Maliq masih pusing sepeninggal Pandu. Di mana ia bisa dapat pinjaman uang?? Maliq mencari Samira, tapi nggak ada. Mila yang baru datang juga tampak panik. jangan-jangan Mama kabur lagi. Maliq berpikir dan shock. Jangan-jangan ibunya melabrak Paris karena dianggap mencelakakan Maliq, saat kejadian di Surabaya itu. Mereka berbondong ke rumah Paris.

Samira datang dan menyerang Paris, karena dianggap mencelakakan Maliq. Paris mengelak. Samira dan Paris perang mulut lagi. Dan berantem. Sampai Maliq dan Mila datang, Maliq megangin Paris. Mila mengangin Samira. Maliq teriak minta Mila ngajak Samira pergi dulu. Karena kejaidan di Surabaya bukan salah Paris, Samira tak suka Maliq membela Paris. Maliq meminta Paris pulang.

Paris tampak luka mukanya kena cakar Samira dan nangis beneran karena kesal dan frustasi. Paris menangis teriak ke Maliq. Bilang aja kamu mau nyalahin saya? Tapi Maliq malah minta maaf untuk ulah Samira ibunya. Dan juga menasehati Paris untuk bertobat. Lalu Maliq pergi, dengan wajah yang masih kusut. Paris tertegun, dan nggak menyangka Maliq akan membelanya. Tapi Paris juga melihat bahwa Maliq sedang ada masalah. Paris merasa harus memanfaatkan peluang itu, Paris pun berusaha untuk cari tau.

Kapan Attar pulang dari rumah sakit dan bagaimana? Ini harus dijelasin dulu. Penuh kasih sayang Paris harus membawanya pulang. Memanjakan cinta pada Attar. Tindakan sangat romantis, membuatnya merasa bahwa dia adalah wanita terbaik dan istri di seluruh dunia

Maliq pulang dan Paris terus memikirkan Maliq. Mungkin daripada melenyapkan Maliq, akan lebih berguna jika Paris bisa ‘merangkul’ Maliq. Sementara Paris juga harus tetap fokus untuk bisa punya anak dengan Attar, demi kebagian harta warisan.

Paris pun terduduk di kursinya dan mulai merasa kesepian di rumah besar ini. Dengan Attar yang tak bisa apa-apa. Mila menenangkan Samira, dan habis itu Mila juga menangis sendirian dalam sholatnya. karena ia nggak siap untuk hamil dan punya anak. Apalagi dengan kondisi yang seperti ini. Mila mohon ampun tapi ia harus menggugurkan kandungannya.

Di RS, Ranum sadar dan mulai mencari Maliq. tapi Miranda berbohong, dan bilang Maliq kan juga sakit di rumah dan nggak bisa nengok. Ranum yang masih lemah tampak merindukan Maliq.

Maliq ngomongin masalahannya ke Zul. Akhirnya Zul gak tega. Ngajakin Maliq kerja sampingan sama dia. Tapi jualan baju-baju dalam wanita. Itu yang sekarang paling laku karena mau Lebaran. Maliq agak ragu. Tapi Zul bilang yang penting halal.

Maliq and Zul jualan dari kampung ke kampung. Di tengah jalan, ketemu sama ibu Miranda. Miranda kaget dan makin menghina-hina Maliq.

Besoknya Maliq minjem ke kantor dan langsung ditolak karena ia pernah punya masalah dengan keuangan kantor.

Pandu pun kaget pas Ranum nggak masuk kerja karena sakit. Adila makin gelisah dan ngaku kalau Ranum jatuh kemarin dan masuk RS, Pandu langsung marah ke Adila dan lari ke RS.

Paris ke tempat Attar dan dengan keadaan Attar sekarang, mereka akan lama punya anak. Paris kepikiran untuk bayi tabung saja dan pergi ke RS utk konsultasi ke dokter.

Saat Maliq ke RS, Miranda makin menghina-hina Maliq dan melarang Maliq ketemu Ranum. kita buat suasana sedih ketika Ranum seakan-akan bangun mendengar suara Maliq dan Maliq berusaha melihat ke dalam ruangan Ranum.

Di sana Paris melihat Maliq lagi memohon-mohon ke Miranda untuk ketemu Ranum. dan Paris melihat kalau Miranda nggak suka dengan Maliq. Paris memperhatikan dengan teliti dan tersenyum sinis. Paris melihat Maliq pergi dan Pandu datang. Paris lalu kaget siapa dia? Dan terus memperhatikan.

Miranda seneng banget liat Pandu dan nggak ada Maliq. Miranda dengan muka tebelnya minta bantuan ke Pandu, tanpa sepengetahuan Maliq. Pandu tentu saja mau membantu, dengan menanggung biaya pengobatan Ranum yang cukup besar, dengan dalih biaya kantor.

Pandu mau ketemu Ranum, tapi pas banget ada dokter yang mau memeriksa Ranum. Jadi nggak bisa. Pandu kemudian pergi ngantor lagi.

Miranda kaget melihat Paris muncul. Paris bilang gimana kalau Maliq sampai tau kalau Miranda minta uang ke Pandu. yang sependengarannya tadi boss nya Ranum di kantor dan kayaknya Pandu naksir Ranum. Jangan-jangan Pandu nggak tau Ranum sudah menikah. Miranda minta Paris jangan kasih tau Maliq. Apalagi kasih tau Pandu kalau Ranum sudah nikah. Karena Miranda benci Maliq yang cuman bisa kasih penderitaan. Paris tersenyum. Paris berpikir, Miranda bisa diajak kerja sama. karena mereka rasanya punya kepentingan yang sama. Paris bilang, dia mau membantu Miranda, bahkan Miranda bisa dapat imbalan uang. Tapi syaratnya, Miranda harus nurutin kata-katanya dan perintahnya kalau ia memerlukan bantuannya. Miranda begitu diperlihatkan uang, matanya langsung ijo, dan langsung ngangguk-ngangguk setuju apalagi pas Paris kasih uang banyak.

Lalu Paris ke dokter dan dikasih tau kalau mereka harus memeriksa Attar untuk ikutan program bayi tabung. Mila ke kampus dengan muka pucat pasi dan minjam uang ke Daniel. Ruben liat Mila dikasih uang ama Daniel dan cemburu.

Pas Daniel pergi, Ruben menemui Mila dan menuduhnya perempuan sok tahan harga padahal sama juga kayak cewek-cewek lain yang suka morotin cowok. Kayak barusan ama Daniel. Daniel balik lagi dan langsung meninju Ruben pas denger kata-kata Ruben.

Mereka jadi berkelahi dan Mila terdorong dan jatuh. Mila reflek memegangi perutnya. Tapi kemudian cepet-cepet biasa aja karena takut Ruben curiga. Ruben bilang selamanya dia nggak akan perduli lagi ama Mila. Mila nangis di pelukan Daniel. Daniel pikir karena Ruben, padahal karena Mila nangis karena sedih harus ke klinik aborsi.

Mila ke klinik aborsi dan bikin janji besoknya untuk menggugurkan kandungan. Di jalanan Mila seakan-akan kena azab Allah dan hanya melihat bayi dan anak-anak batita di mana-mana. Mila makin terpuruk merasa dosa.

Ruben ternyata juga mengalami hal yang sama. Tiba-tiba dia menyelamatkan stroller bayi di jalan dari ditabrak mobil dan pas Ruben menggendong bayi yang nangis sambil mencari ibunya. Ruben merasa sesuatu yang lain. Ternyata bayi itu begitu lembut dan lucu. Ruben lalu balik lagi berlagak bersikap macho dan merasa kalau akhir-akhir ini dia udah aneh banget.

Ruben sadar mau jadi ayah dalam usia muda. Bikin Ruben menyuruh Mila untuk menjauh dari dia. Mila hancur, dan Bima datang sebagai penyelamat. Ruben digambarkan sebagai cowok terlalu sensitif. Dia gambaran cowok masa kini. Dia nggak berpikir panjang. Dia masih muda. Dia itu pelarian, lari dari masalah. Jadi bikin Bima datang sebagai penyelamat.

Maliq akhirnya datang ke rumah sakit. Di sana ia kaget karena melihat ada Pandu di dalam ruangan Ranum, lagi menjenguk Ranum ketika selesai operasi. Maliq kesal dan mau masuk ke ruangan Ranum, tapi pihak rumah sakit menahannya, dan hanya mengizinkan Pandu yang masuk ke ruang ICU, dengan dalih bahwa hanya suami yang boleh mendampingi Ranum menjenguk di ICU. Maliq shock. Maliq melawan, dan bilang bahwa dia suami Ranum. Petugas RS menggeleng, dia lihat di kwitansi, semua biaya rumah sakit Ranum, dibayar oleh Pandu, suaminya Ranum.

Sementara itu Ranum sendiri gelisah, dan tak mengerti, kenapa Maliq tak muncul-muncul menjenguknya. Yang datang menjenguk malahan Pandu. Ranum merasa berdosa sebagai istri.

Maliq bertemu Miranda dan bilang ia bertanya kenapa Pandu ada di dalam dan dokter bilang dia suaminya Ranum? Miranda balik bertanya, emang Maliq bawa uangnya buat biaya Ranum?? Maliq kesal, dan marah-marah ke Miranda, Miranda balik marah-marah, dan mengusir Maliq dari rumah sakit. Malig juga ngga boleh pulang ke rumah Miranda lagi. Kamu sebagai laki-laki tuh nggak punya harga diri sama sekali!! Maliq terdiam..Miranda sinis bilang kalau nunggu Maliq ngumpulin duit dari jualan baju daleman itu, si Ranum anaknya udah mati sekarang. “Kamu pikir aku senang dengan keadaan ini? Untung ada Pandu yang mau membiayai Ranum.”

Pas Maliq pergi, di depan RS ia ketemu Paris dan langsung pura-pura baik. Dan bilang dengan manisnya, bahwa dia belum sempat mengucapkan terima kasih atas kejadian waktu di Surabaya. Maliq menanggapi dengan dingin.

Paris kemudian menghibur Maliq yang sedih dan bilang next time kalo ada kepepet apa-apa, pinjam uang aja ama dia. Paris menunduk dan bilang ia sadar kalau selama ini ia salah dan pura-pura nangis. Dan bertekad mau berubah.

Maliq pun jadi baik sama Paris dan Paris makin seneng. Ia akan bisa ‘mendekati’ dengan Maliq.

Sementara Miranda yang menjenguk Ranum, ketika Ranum bertanya soal Maliq, Miranda dengan pura-pura kesal dan sedih, bilang bahwa Maliq udah dikasih tau, tapi malah nggak sempat datang. Alasannya sibuk.

Maliq ke rumah Zul, dan nginep di situ lagi, karena udah diusir sama Miranda. Zul menghibur Maliq.

Malamnya Maliq sedih memikirkan Ranum, kangen dengan Ranum. Ranum juga menangis di kamar rumah sakit, merindu Maliq. Sementara Paris dapat keterangan dari dokternya, dan Paris shock pas dikasih tau kalau Attar nggak akan bisa punya anak. Alias mandul.

Sinopsis Sinetron Ranum Episode 27
Tayang : Kamis, 25 Agustus 2011, pukul 21.00 WIB

Paris shock berat ketika tau Attar nggak bisa punya anak. Jadi semua usahanya selama ini sia-sia dong. Tanpa anak, semua harta itu akan hilang.
Paris yang lagi bingung melihat Miranda di RS dan tiba-tiba jadi punya rencana licik kalau ia nggak bisa punya anak dari Attar, berarti ia harus punya anak dari keturunan keluarga Attar yang lain yaitu Maliq!

Ranum sendiri lagi dikunjungi oleh Pandu dan merasa risih saking risihnya, Ranum udah mau mengaku soal statusnya dibuat tegang pas Ranum mau ngaku. Miranda masuk dan langsung mengalihkan obrolan. Pandu pamit dengan muka happy karena menyangka diterima keluarga Ranum. Sedang Ranum nampak jengkel sama ibunya. Maksud Ibu apa sih? Ini nggak bener Bu.

Ibunya ngomel, udah kamu tutup mulut aja dulu. Ibu biarin kamu nentuin pilihan kamu sendiri, jadinya kamu dapat suami kayak si Maliq itu. Ranum ngotot, emangnya, kenapa dengan Maliq? Buat Ranum dia suami yang baik dan bertanggung jawab Miranda mulai merepet, apaan? Dia cuma dagang baju-baju daleman sama si Zul, apa yang bisa kamu harepin dari suami kayak dia? Kalo ngga ada Pak Pandu, siapa yang bisa bayarin kamu dirawat di RS ini?

Ranum tetap protes ke Miranda tapi Miranda bilang Pandu yang bayar biaya operasi Ranum. Jadi kalau Ranum mau ngaku soal statusnya itu tunggu aja sampai Maliq bisa membiayai Ranum dan rasanya itu nggak akan kejadian, karena bahkan orang lain yang harus menyelamatkan Ranum.

Di balik pintu Paris denger dan langusung tersenyum licik jadi Ranum ngakunya single ke Pandu dan Maliq nggak tau??

Miranda kaget liat Paris, tapi kemudian Paris mengeluarkan uang segepok dan bilang…saya perlu bantuan kamu, Miranda tersenyum melihat uang itu.

Maliq sendiri pengen minta tolong Pandu, supaya bisa ketemu ama Ranum. Demi Ranum, Maliq rela menelan harga dirinya dan ia akan cerita semuanya ke Pandu. Supaya Pandu nggak mendekati Ranum lagi atau disangka suaminya, Maliq mau agar kesalahpahamannya selama ini jadi jelas. Karena di mata Pandu, Ranum kan masih single.

Pas banget Maliq udah mau ketemu Pandu, Paris muncul di depannya dan bilang ada sesuatu yang Maliq harus tau. Maliq shock pas tau kalau Ranum ngaku single depan Pandu…Maliq nggak tau kalau ini ulah Adilia. Tapi Maliq nggak percaya dan mau nanya ke Ranum. Maliq ke RS.

Samira ama Mila di RS juga mau menjenguk Ranum dan dihalang-halangi oleh Miranda. Maliq datang dan nanya apa ini ulah Miranda yang bikin Ranum seolah-olah belum nikah di depan Pandu? Miranda marah, Samira dan Miranda juga bertengkar dan akhirnya.

Miranda mengusir Maliq dari rumahnya, dan bilang kalo Maliq itu suami yang tak berguna. Istrinya sakit aja, dia tak mau membiayai pengobatannya. Samira membantu dan bilang kalau Miranda nggak harusnya menghina Maliq. Roda kehidupan kan terus berputar, ada kalanya di atas ada kalanya di bawah. Jadi Miranda nggak perlu menghina. Miranda berkelit, iya memang roda kehidupan berputar, tapi harusnya Maliq pinter-pinter dong kayak Jackie Chan, jadi bisa akrobat, pas roda kehidupan lagi di bawah, dia bisa tetep berlari untuk tetap di atas. Samira kesal, ngomong sama Miranda emang nggak ada mau kalahnya.

Buntut-buntutnya Miranda ikutan mengusir Samira bahkan mendorongnya sampai jatuh. Maliq sakit hati, tersingkir, dan bertekad mau membuktikan bahwa dia laki-laki yang bisa berguna.

Maliq, Samira dan Mila pun terlunta-lunta di jalan dan akhirnya sampai rumah Zul. Zul kaget dan bilang untuk sementara sih bisa, tapi rumahnya kan kecil. Maliq jadi nggak enak tapi nggak punya pilihan lain.

Paris tersenyum senang denger laporan Miranda. Sebentar lagi Maliq akan jatuh ke tangannya. Besoknya, Ranum balik ke rumah dan dijemput Pandu. Di rumah, Ranum shock pas tau Maliq dan keluarganya udah nggak ada. Miranda berusaha memfitnah Maliq, bilang kalo Maliq itu enggak bertanggung jawab. Tapi tentu saja Ranum nggak percaya. Dan langsung kabur mencari mereka.

Miranda kesal dan lapor ke Paris. Ranum berusaha menghubungi Maliq, tapi nggak bisa-bisa juga, karena memang nomor hp Maliq yang dulu ilang. Ranum akhirnya menelepon Zul dan tau mereka di rumah Zul. Ranum dengan masih lemah ke rumah Zul.

Suasana sedih ketika Ranum mohon ampun ke Samira soal sikap Miranda. Maliq datang dan bersikap dingin. mereka ngomong berdua dan intinya Maliq akan kembali kalau udah sukses aja, supaya nggak dilecehkan Miranda.

Ranum balik dengan sedih tapi Samira mengejar dan bilang selamanya Ranum menantunya. Ia akan bantu mereka baikan. Mila sendiri juga mencurigai kebaikan Bima yang datang membawakan vitamin dll ke kampus Mila. Mila diam-diam tetap mau menggugurkan kandungan.

Mila ke dokter dan dengan berurai air mata siap mau diaborsi di ruangan. Sampai Bima melabrak masuk dan dengan paksa membawa Mila pergi. Mila nangis ketika Bima sok bijak dan bilang kalau dulu dia jahat sama Mila tapi dia berubah karena. Bima berbohong dan bilang kalau ceweknya dulu meninggal karena aborsi makanya dia nggak mau nasib Mila sama. Mila jadi mulai percaya sama Bima.

Bima kaget pas tau Mila dan keluarganya numpang di rumah Zul. Bima ke Paris dan kasih tau soal ini. Paris bilang dia udah tau dan dia akan mempergunakan ini untuk kebaikan mereka. Paris ketemu Maliq dan pura-pura sudah insyaf, untuk merangkul Maliq, mengajaknya tinggal kembali bersama Attar yang sakit di rumah keluarga Samira yang kini ia kuasai. Tentunya Maliq tidak digambarkan orang yang bodoh yang percaya mulut manis Paris, tetapi saat itu tak ada pilihan untuk ‘menerima tawaran’ Paris, untuk nantinya Maliq mengumpulkan kekuatannya untuk ‘merebut kembali’ Ranum. Karena cinta Maliq terhadap Ranum, tak pernah redup. Samira dan Mila pun marah dan nggak percaya sama Paris. Tapi mereka juga nggak ada pilihan lain. Apalagi mereka bisa ketemu Attar di rumah.

Ranum kaget ketika ke rumah Zul dan tau mereka semua ke rumah Paris. Ranum ke sana dan konfrontasi dengan Maliq untuk jangan percaya sama Paris. Ranum didukung oleh Samira dan Mila tapi Jrengg. Maliq percaya sama Paris sekarang. Ranum dan Paris tatap-tatapan dan Ranum bilang, selamanya dia akan melindungi keluarganya.

Nggak cuman Ranum, Jody juga marah ke Paris dan mulai ketakutan kalau Paris akan menusuk dia dari belakang. Tapi dengan lihai Paris menutupi dari Jody. Reaksi Attar ketemu keluarganya, suasana haru. Tapi Samira kecewa karena Attar makin sayang sama Paris yang dianggap ‘malaikat’ yang baik.

Ruben melihat Mila dan Bima di kampus dan sadar dia nggak bisa melupakan Mila. Ruben mendekati Mila lagi tapi terlambat. Mila udah nggak mau terima lagi. dan Bahkan ngaku Bima pacarnya. Ruben patah hati.

Di toko Pandu, Fadia nggak sengaja ke sana dan ketemu Pandu. Pandu kasian dan kasih kerjaan dan Fadia ketemu Ranum dan hampir keceplosan kalau Ranum iparnya. Adila cepet-cepet menarik Fadia dan cerita soal kenapa Pandu salah paham dan juga tentang keluarga mereka yang di rumah Paris sekarang. Fadia jadi khawatir dan bilang kalau dia harus berbuat sesuatu dan dia tau harus ngapain.

Jody kaget pas Fadia balik ke rumah. Fadia bilang mereka akan cerai tapi dia nggak bodoh..dia masih berhak tinggal di rumah ini. Jody bete tapi nggak bisa ngapa-ngapain. Dalam hati dia mulai menyesal salah percaya sama Paris.

Di rumah, Samira dan Paris berantem soal pengobatan Attar. Paris lalu pura-pura nangis supaya Maliq kasian dan membelanya. Gara-gara ini Maliq makin deket ke Paris dan bikin Samira makin bete, dan melapor ke Ranum.

Ranum nggak habis pikir kenapa Paris mendadak baik. Pasti ada maunya. Ranum minta Samira mengawasi terus apa rencana Paris selanjutnya. Paris makin memanasi Maliq. Ranum sedih karena kangen dengan Maliq.

Miranda dengan gaya OKB juga ketemu Samira…Samira juga kaget dari mana Miranda dapat uang?? Tapi Miranda ngeles dan bilang Pandu yang kasih…dan minta Samira urus cerai anaknya dengan Ranum…Samira marah sampai kapan pun, kecuali Ranum yag minta…nggak akan anaknya cerai dengan Ranum..mereka ngotot-ngototan dan cakar-cakaran lagi.

Paris menaruh racun di obat Attar.. Dia harus menyingkirkan Attar supaya bisa dinikahi Maliq.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar