Profil STAIN Bukittinggi

Diposting oleh Unknown on Jumat, 19 Agustus 2011

Apabila mengamati perjalanan sejarah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), maka tidak akan terlepas dari pembicaraan mengenai sejarah (Institut Agama Islam Negeri (IAIN), karena STAIN lahir dari adanya IAIN Imam Bonjol Padang. Dan bila berbicara tentang sejarah IAIN Imam Bonjol Padang maka tidak akan terlepas dari sejarah IAIN itu sendiri.

IAIN merupakan perwujudan dari gagasan dan hasrat umat Islam yang merupakan mayoritas bangsa Indonesia untuk mencetak kader pemimpin Islam bagi keperluan perjuangan bangsa Indonesia.

Gagasan tersebut sudah tumbuh sejak zaman penjajahan Belanda. Almarhum Dr. Satiman Wirjosandjojo berusaha mendirikan pesantren luhur sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Agama. Akan tetapi usaha itu belum berhasil karena hambatan dari pihak Belanda. Pada tahun 1940 Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Islam Tinggi (SIT), tapi hanya berjalan sampai tahun 1942 karena pendudukan Jepang di Indonesia. Di zaman pendudukan Jepang, usaha mendirikan perguruan tinggi Islam terus dilakukan, hingga akhirnya pemerintah Jepang menjanjikan kepada umat Islam Indonesia untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di Jakarta kemudian beberapa tokoh Islam segera mendirikan satu yayasan yang diketuai oleh Muhammad Hatta dan sekretarisnya Muhammad Natsir.

Pada tanggal 8 Juli 1945 (27 Rajab 1364 H) yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI) berkedudukan di Jakarta dengan pimpinannya Abdul Kahar Mudzakkir.

Akibat pindahnya pusat pemerintahan RI ke Yogyakarta, setelah merdeka (tahun 1946), maka STI pun ikut pindah dan berganti nama menjadi Universitas Islam Indonesia.(UII) terhitung mulai tanggal 22 maret 1948, dan diadakan penambahan-penambahan fakultas baru. Sehingga UII mempunyai empat fakultas, yaitu: 1) Fakultas Agama, 2) Fakultas Hukum, 3) Fakultas Ekonomi dan 4) Fakultas Pendidikan.

Fakultas agama UII kemudian ditingkatkan dan dinegerikan menjadi PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri), berdasarkan peraturan pemerintah No. 34 tahun 1950 dengan tujuan memberikan pengajaran tingkat tinggi (Islam) dan menjadi pusat pengembangan serta pendalaman ilmu pengetahuan agama Islam

Visi dan Misi

Dalam rangka mengemban tugas sebagai lembaga yang mencerdaskan kehudpan bangsa, maka STAIN Bukittinggi merumuskan Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut :

Visi :

Menjadi Perguruan Tinggi terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pemberdayaan masyarakat guna menghasilkan lulusan yang berilmu pengetahuan luas, berakhlak mulia dan berdedikasi serta menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang didasarkan kepada nilai-niai keislaman.

Misi :

1. Menyiapkan lulusan yang memiliki keluasan ilmu, kemuliaan akhlak serta kesiapan untuk mengabdi bagi kemajuan
2. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknlogi serta seni yang dilandasi dengan nilai-nilai keislaman.
3. Mengupayakan lahirnya peneliatian yang bermutu, bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berguna bagi penyelesaian masalah-masalah sosial.


Tujuan :

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki keluasan ilmu, kemuliaan akhlak serta kesiapan untuk mengabdi bagi kemajuan.
2. Mencapai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang dilandasi dengan nilai-nilai keislaman.
3. Menghasilkan penelitian yang bermutu, bermanfaat bagi pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berguna bagi penyelesaian masalah-masalah sosial.

STAIN Bukittinggi bervisi menjadi Perguruan Tinggi terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pemberdayaan masyarakat guna menghasilkan lulusan yang berilmu pengetahuan luas, berakhlak mulia dan berdedikasi serta menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang didasarkan kepada nilai-niai keislaman.

Akademik

STAIN mempunyai tugas pokok melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan agama Isalam, teknologi dan seni yang bernafaskan Islam. STAIN Sjach M. Djamil Djambek Bukittinggi memiliki dua jurusan yakni Syari'ah dan Tarbiyah serta satu program Diploma.

Jurusan Syari'ah, dengan program Studi

1. Al-Ahwal al-Syakhsiyah (Hukum Kekeluargaan/Hukum Perdata)
2. Jinayah Siyasah (Hukum Pidana dan Politik Islam)
3. Muamalah (Hukum Ekonomi Islam)
4. Ekonomi Islam

Jurusan Tarbiyah, dengan Program Studi

1. Pendidikan Agama Islam (PAI)
2. Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
3. Bimbingan dan Konseling
4. Pendidikan Bahasa Inggris
5. Pendidikan Matematika
6. Pendidikan Bahasa Arab

Diploma 3 Perbankan Syari'ah

Pimpinan

Ketua

Ismail, dilahirkan di Payakumbuh, sebuah kota kecil di Propinsi Sumatera Barat pada tanggal 9 April 1968. Ia adalah anak kedua dari enam bersaudara (semuanya laki-laki), putera Novel St. Rajo Endah (alm) dan Hj. Nurhayati. Z. Pendidikan dasarnya dijalani di SD No. 2 Cingkariang, Kab. Agam Sumatera Barat, desa di mana dia berasal.

Tamat dari Sekolah Dasar, 1981, ia melanjutkan pendidikan ke Madrasah Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi, Madrasah yang didirikan oleh seorang tokoh pembaharuan Islam Minangkabau, Syekh Ibrahim Musa. Di madrasah ini ia mengikuti pendidikan tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Tahun 1987, selepas dari pendidikan menengah, kemudian melanjutkan studinya pada program S1 di Fakultas Syari'ah IAIN Imam Bonjol Padang di Bukittinggi.

Di sinilah ia pertama kali mengenal Amir Syarifuddin dan pemikirannya yang kemudian diangkatnya menjadi penelitian disertasi. Perkenalannya dengan tokoh ini semakin kuat, karena selain mengikuti kuliah-kuliah yang diberikan, Amir Syarifuddin, merupakan salah seorang pembimbing skripsinya yang berjudul Qiyas Sebagai Dasar Penetapan Jarimah Hudud . Ia menamatkan studi S1-nya pada tahun 1992 dan berhasil memperoleh penghargaan tamatan terbaikProgram studi S2-nya ini diselesaikannya pada tahun 1998, dan pada tahun yang sama ia mendapat pula kesempatan mengikuti program S3 di lembaga yang sama, IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain mengikuti pendidikan formal sebagaimana yang dikemukakan di atas, ia juga pernah mengikuti pelatihan penelitian dosen-dosen IAIN Imam Bonjol Padang, pada akhir tahun 1995.

Sekarang, selain sebagai dosen pada STAIN “Sjech M. Djamil Djambek, ia dipercaya menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) pada lembaga yang sama (2002-2006), dan pada awal tahun 2006 terpilih menjadi Ketua STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi untuk periode 2006 - 2010.

Pembantu Ketua I

Dr. Ridha Ahida, M.Hum , Lahir di Padang pada tanggal 05 Desember 1970, menamatkan pendidikan pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas Andalas Padang pada Fakultas Hukum, Pendidikan Magister Hukum (S2) ditempuhnya di Universitas yang sama pada Program Studi Ilmu Hukum. Tulisan ilmiah yang pernah dipublikasikan antara lain Adat t Bersandi Syara', Syara' bersandi Kitabullah dipandang dari sisi hukum, Ganti Rugi untuk Korban Tindak Pidana, Pemerintah Nagari Menurut Perda No. 9 Tahun 2000, Pendidikan Akhlak dan Moral di Minangkabau, Zakat Mengentaskan Kemiskinan di Nagari.


Pembantu Ketua II

Novi Hendri, M.Ag, Lahir di Pasilihan, Solok, pada tanggal 17 Januari 1971, menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di MAN Koto Baru Padangpanjang, selanjutnya melanjutkan pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang pada Fakultas Dakwah, Pendidikan Magister (S2) ditempuhnya di Institut yang sama pada Program Studi Pemikiran Islam. Tulisan ilmiah yang per·nah dipublikasikan antara lain Keikutsertaaan Bundo Kandung dalam Memfasilitasi Damapk Pariwisata di Maninjau Kabupaten Agam, Fundamentalisme Islam (Studi Gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir), Abdul Karim al-Jilli tentang Insan Kamil, Deskripsi Potensi Kerukunan dan Konflik Antar Umat Beragama di Daerah Transmigrasi Kinali, Aktualisasi Kerukunan Umat Beragama di Kota Buktitinggi, Pemikiran Islam Modern: Islamomogi Mohammed Arkoun, Sejarah Pergerakan Islam di Indonesia.

Pembantu Ketua III

Dra. Hj. Nuraisyah, M.Ag. , NIP. 150218537, Lahir di Lingga Tengah Sidikalang pada tanggal 02 Januari 1957, menamatkan pendidikan Sarjana Muda di Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Bukittinggi, sedangkan Program Doktoral diselesaikan di Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Padang. Pendidikan Magister (S2) juga ditempuhnya di Institut yang sama. Dalam kegiatan di lingkungan STAIN Bukittinggi, beliau adalah Ketua LKKBH STAIN Bukittinggi, dan menjadi salah seorang dosen senior mata kuliah Fiqh Jinayah pada STAIN Bukittinggi. Beliau juga seorang yang aktif menulis artikel untuk jurnal kampus dan jurnal ilmiah lainnya.

Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar